Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu...
Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja,
lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari bahwa kau lah yang menjadikan aku kekasih yang baik,
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-NYA, dan kembali pada-NYA,
Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku...
BJ HABIBIE...
Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.
27.5.10
25.5.10
Indahnya Sakit
By: agussyafii
Malam seolah berlalu bersama tenggelamnya matahari. Angin berhembus terasa dingin sekali. Malam itu anak-anak Amalia terilhat sibuk membuat 'MADING.' (Majalah Dinding). Wajah mereka terlihat gembira. Kegembiraan diwajah mereka terdengar suara riuh bertanda hadirnya kebahagaiaan. Lantunan shalawat nabi oleh Eko terdengar sahdu.
Malam itu di Rumah Amalia kedatangan seorang tamu. Beliau seorang Wirausaha yang sukses. Beliau sangat peduli dengan kesejahteraan karyawannya, semua karyawan mengorhormatinya namun disisi lain dirinya adalah orang yang jauh dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sampai datanglah 'sentilan' Allah untuknya. Tiba-tiba tubuhnya limbung dan jatuh sakit. Harta yang dimilikinya menjadi tidak berarti dokter sudah angkat tangan, pertanda menyerah. Sebuah keajaiban itu hadir justru dengan doa dan ibadah, dirinya menjadi sembuh.
Setelah hampir lima bulan sakit, kemudian berobat ke Singapura bahkan ke Australia sakitnya para dokter tidak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya terasa lemas dan tidak berdaya. Pernah sampai pada suatu malam salahsatu putranya mengatakan karena ayah jauh dari Allah sakitnya jadi tambah parah. Ucapan itu membuat hatinya bagai 'tersentil' dan merenungkan, barangkali apa yang diucapkan putranya memang benar. Sampai kemudian beliau memutuskan untuk menjalankan sholat lima waktu dengan tertib ditengah sakitnya.
Malam hari disaat menunaikan sholat tahajud, beliau menangis tersedu-sedu ingat akan dosa-dosa yang telah lalu sangat jauh dari Allah. Kehidupannya semakin sukses justru membuat dirinya lupa akan bersyukur atas Karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Air mata itu bagaikan merobek-robek hatinya yang mengalirkan semua dosa-dosanya dimasa lalu. Tak kuasa menahan semua derita dari akibat kesalahan yang pernah beliau lakukan.
Setiap menjalankan sholat lima waktu dan sholat tahajud tanpa terasa sudah sampai beberapa bulan. Keajaiban itu hadir tanpa disadarinya, tubuhnya mulai bisa digerakkan, tangan bisa diangkat untuk bertakbir. Tubuhnya untuk sujud sudah tidak lagi merasa sakit lagi. Dokter yang mengobatinya mengira sakitnya sudah tidak bisa disembuhkan. Anak-anak dan istrinya bahkan sampai syukuran di Rumah Amalia atas kesembuhan beliau.
Malam itu beliau mengatakan kepada saya, 'Sakit itu indah. karena sakit berasal dari Allah dan sembuh juga berasal dari Allah dan saya ikhlas menerima sakit karena selama ini jauh dariNya, satu-satu harapan kesembuhan, saya memohon kepada Allah.' Tutur beliau malam itu. Air matanya mengalir dengan penuh haru. Bersyukur kepada Allah atas kesembuhannya. Itulah Indahnya sakit bagi beliau. Subhanallah.
----
'Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu pedoman dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosamu (QS. al-Anfal : 29).
Wassalam,
agussyafii
23.5.10
Paralelaki
1. Laki-laki Beragama dan Taat Beribadah
Setiap wanita selalu mendambakan seorang laki-laki yang beragama dan taat beribadah. Karena lelaki yang shalih sangat berpotensi mampu memberi jaminan rasa aman kepada masa depan keluarganya dan bertanggung jawab dalam membina rumah tangga serta mendidik anak-anaknya. Bila mencintai akan menjadi mulia siapapun yang dicintainya. Dan bila membenci tidak akan mendzaliminya. Laki-laki yang baik agamanya akan memelihara keluarganya agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan terkutuk dan tiindakan tercela yang bisa menghancurkan harga diri keluarga dan memporak-porandakan bangunan rumah tangga. Dengan agama, ketangguhan dan amanah bisa terbentuk. Dan demikian itu menjadi landasan utama dan penentu suksesnya hidup rumah tangga. Cobalah perhatikan puteri Nabi Syu’aib ketika mengajukan kepada orang tuanya agar mengangkat Nabi Musa sebagai pekerja, yang akhirnya nanti menjadi pasangan hidupnya, sebagaimana firman Allah :
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku, ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”. (QS. Al-Qashash: 26).
2. Lelaki Berkepribadian Tangguh, Berpendirian Teguh, dan Suka Bekerja Keras
Wanita sangat mencintai lelaki yang berkepribadian tangguh dan berpendirian teguh. Karena tabiat wanita yang lemah membutuhkan pendamping yang tangguh dan kuat serta siap melindungi dan mengayomi dari segala marabahaya yang sewaktu-waktu menghampirinya.
Laki-laki yang kuat bukanlah lelaki diktator yang serba ngin menang sendiri. Namun laki-laki yang kuat adalah seorang suami yang mampu menghadapi berbagai macam tantangan dan problematika hidup, rajin bekerja untuk menafkahi keluarga, tegas dalam kebenaran, serta mencintai segala kebaikan. Sehingga ia mampu meletakkan segala sesuatu pada tempatnya dan memberi hak sesuai dengan porsinya.
3. Lelaki Penuh Perhatian dalam Memahami Tabiat dan Perasaan Wanita
Wanita sangat merindukan lelaki yang santun, yang bisa memahami perasaan dan tabiatnya, yang bisa memperlakukannya dengan lembut dan mencintainya dengan tulus. Dan wanita sangatlah sedih bilamana ia harus berdampingan dengan laki-laki egois yang hanya ingin menang sendiri, suka mencela, menghina, dan laki-laki yang hanya mau dicintai tapi tidak pandai memelihara cinta, laki-laki yang ingin orang lain berbuat baik kepadanya namun kurang cakap berbuat kebaikan untuk orang lain.
Rasulullah mengajarkan bagaimana seharusnya kaum laki-laki bersikap kepada kaum wanita:
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk yang tidak akan bisa lurus bersamamu di atas satu jalan, jika kamu menikmatinya, maka kamu menikmatinya dalam kondisi bengkok, namun bila kamu ingin meluruskannya, maka boleh jadi patah dan patahnya adalah thalak.”(Hadits shahih diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya (3631)).
4. Santun dan Dermawan
Wanita sangat berharap mempunyai pendamping hidup yang dermawan dan membenci seorang laki-laki yang bakhil. Karena kedermawanan seorang laki-laki menjadi tanda dan bukti perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada keluarganya.Sementara lelaki yang bakhil akan menahan hartanya dan tidak menafkahkan kepada keluarganya, isterinya, anak-anaknya dan kerabatnya secar wajar. Karena sifat bakhil adalah akhlak tercela yang sangat dibenci oleh Allah. Sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat.” (QS. Ali Imran: 180).
5. Pribadi Pemberani
Wanita mencintai laki-laki pemberani, dan sebalinya sangat gerah dengan laki-laki pengeecut. Karena sang pemberani akan sanggup menghadapi segala masalah secara ksatria, arif, dan bijaksana. Sehingga seorang wanita merasa aman dan tenang. Karena mempunyai tempat berteduh dan bergantung setelah kepada Allah. Suami yang pemberani akan senantiasa tegar dalam membela kebenaran dan mempertahankan prinsip. Ia tidak segan-segan untuk memperingatkan dirinya dan anggota keluarganya untuk menetapi kebenaran. Dan dengan modal keberanian, sang suami akan mendidik dirinya dan keluarganya itu untuk selalu tegar menanggung segala resiko dalam rangka menegakkan kebenaran di tengah keluarga dan masyarakat. Dan wanita sangat membenci seorang suami pengecut, karena Nabi membenci seorang muslim pengecut seperti yang telah beliau tegaskan dalam sabdanya:
“Seburuk-buruknya akhlak pada seseorang adalah bakhil lagi tamak dan sifat pengecut yang sangat.”(Hadits Shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya (2511))
6. Lelaki Bersih dan Rapi
Hampir semua wanita akan terpesona dan terpikat dengan laki-laki yang berpenampilan bersih dan rapi, dan sebaliknya, ia akan menjauhi dan menghindar dari laki-laki yang berpenampilan kusut, kumuh, dan tidak menjaga kerapian serta kebersihan. Sementara Islam sangat memperhatikan hal ini, karena kebersihan dan kerapian sebagai tanda keimanan kepada Allah. Karena Allah sangat mencintai keindahan dan kebersihan, sebagaimana sabda Nabi:
“Sesunggunya Allah Mahaindah, sangat mencintai keindahan dan bersih, maka sangat mencintai kebersihan”.
(Hadits dhaif diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunannya (2799)).
7. Lelaki Bersahaja dan Pandai Menjaga Rahasia
Laki-laki bersahaja akan pandai menjaga rahasia, setia memegang janji, amanah dalam memelihara kehormatan dan tidak mudah mengobral rahasia rumah tangga kepada orang lain, terutama tentang kekurangan isterinya, adalah dambaan bagi setiap wanita. Karena tipe pria seperti ini akan mendapat jaminan surga. Dari Sahl bin Saad berkata, bahwa Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang menjaminku mampu menjaga dua bibirnya dan di antara kakinya, maka aku akan jamin surga.”
(Hadits Shahih diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya (6474) dan Imam Muhammad at-Tibrizi dalam Miskatul Masabih, bab Mizah (4889), 3/1370).
8. Lelaki Terpandang, Punya Status Sosial dan Popularitas
Tidak sedikit wanita yang bangga jika memiliki pendamping yang terpandang, status sosialnya mapan, kedudukannya tinggi, popularitasnya tidak tersaingi, serta kewibawaan dan keilmuannya tidak diragukan.
9. Lelaki Ceria dan Jenaka
Tidak ada seorangpun baik laki-laki atau wanita yang senang dengan kehidupan yang selalu tegang, murung, bermuka masam, selalu marah-marah tanpa ada canda ria dan tidak mudah tersenyum. Karena kondisi seperti itu hanya akan membuat hidup kurang bergairah dan beban hidup semakin terasa berat. Wanita tak terkecuali, mendambakan sosok pendamping yang serius tapi rileks, pandai bercanda, dan pandai merubah suasana murung dan duka menjadi ceria dan santai. Karena Nabi pun menyukai suasana ceria yang terkadang beliau selingi dengan senda gurau, sebagaimana yang telah dikisahkan Anas bin Malik. Bahwa ada seorang laki-laki berasal dari daerah pedalaman bernama Zahir bin Haram, ia sering memberi Nabi hadiah berupa barang-barang dari pedalaman dan Nabi pun selalu memberi bekal saat ia ingin kembali ke kampungnya. Beliau bersabda:
“Zahir adalah orang pedalaman dan kita orang perkotaannya.” Nabi sangat mencintainya meskipun orang ini berwajah sangat buruk. Pernah suatu hari beliau mengampirinya sementara ia sedang berjualan, maka beliau memeluknya dari arah belakang. Sehingga orang tersebut tidak bisa melihatnya. Maka ia berkata:
“Lepaskan aku. Siapakah ini ?”
Maka Rasulullah berkata:
“Siapa yang mau membeli budak ini ?”
Zahir berkata:
“Engkau akan mendapati aku tidak mungkin laku dijual, wahai Rasulullah.”
Maka beliau bersabda yang artinya:
“Tetapi engkau di sisi Allah bukan barang tidak laku,” atau beliau bersabda: “Tetapi engkau di sisi Allah sangat mahal.”
(Hadits Shahih diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya dan lihat Al Fathur Rabbani, Ahmad Abdurrahman Al-Bana, 22/ 239 dan Imam Muhammad at-Tibrizi dalam Miskatul Masabih, bab Mizah (4889), 3/ 1370. Dishahihkan oleh Syaikh Albani).
Demikianlah gaya beliau dalam bercanda untuk menghilangkan ketegangan dan mendatangkan gelak tawa orang yang mendengarnya, tetapi bersih dari kedustaan, penghinaan dan tidak menghilangkan muru’ah serta kewibawaan Beliau. Bahkan canda dan humor Beliau bernilai surga dan membuahkan keutamaan. Bukankah dengan canda beliau, Zahir bin Haram mendapat keutamaan dan kemuliaan di sisi Allah dengan ucapan Beliau:
“Tetapi Engkau di sisi Allah sangat mahal”.
10. Lelaki yang Memiliki Rasa Cemburu kepada Isterinya
Wanita tidak menyukai laki-laki yang gampang menuduh dan meragukan kondisi isterinya. Namun wanita sangat bangga jika memiliki pendamping yang mempunyai rasa cemburu pada dirinya, asalkan bukan cemburu buta. Karena rasa cemburu sebagai tanda cinta dan menjadi bukti perhatian sang suami kepada isteri. Bahkan terkadang wanita menilai cinta sang suami dengan sejauh mana rasa cemburu kepadanya. Dan ia akan merasa menjadi wanita yang berharga bagi suaminya.
11. Lelaki yang Mencintai Isteri secara Tulus
Sudah jamaknya jika wanita ingin dicintai secara tulus oleh laki-laki yang menikahinya. Sungguh sangat menyedihkan jika ternyata laki-laki yang menikahinya dan dicintainya, ternyata tidak mencintai secar tulus. Karena ia menikahinya hanya berdasarkan rasa kasihan atau keterpaksaan. Bahkan lebih menyedihkan lagi kalau hanya berdasar haw nafsu belaka. Ketulusan cinta seorang suami akan membuahkan ketenangan bagi wanita yang menjadi isterinya.
12. Lelaki Setia dan Suka Membantu Kesulitan Isteri
Wanita mana yang tidak merindukan pendamping yang setia, yang tidak mengkhianati cintanya dan memperlakukannya secara wajar dan manusiawi, serta mengakui keberadaannya dan melindungi kesuciannya. Begitu pula ia menghargai karyanya dan meninggikan martabatnya.
Bahkan wanita menjadi sangat sayang dan bangga di saat suaminya menyadari akan kesulitan dan kerepaotan isterinya. Sehingga tidak segan-segan membantu menyelesaikan tugas-tugas sang isteri. Ia tidak segan-segan menyapu dan mengepel lantai. Bahkan memasak dan mencuci pakaian mereka. Kemauan seperti ini sungguh dibutuhkan dan menjadi sangat berarti di saat sang isteri sedang sakit. Ia sungguh menjadi dambaan wanita.
Setiap wanita selalu mendambakan seorang laki-laki yang beragama dan taat beribadah. Karena lelaki yang shalih sangat berpotensi mampu memberi jaminan rasa aman kepada masa depan keluarganya dan bertanggung jawab dalam membina rumah tangga serta mendidik anak-anaknya. Bila mencintai akan menjadi mulia siapapun yang dicintainya. Dan bila membenci tidak akan mendzaliminya. Laki-laki yang baik agamanya akan memelihara keluarganya agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan terkutuk dan tiindakan tercela yang bisa menghancurkan harga diri keluarga dan memporak-porandakan bangunan rumah tangga. Dengan agama, ketangguhan dan amanah bisa terbentuk. Dan demikian itu menjadi landasan utama dan penentu suksesnya hidup rumah tangga. Cobalah perhatikan puteri Nabi Syu’aib ketika mengajukan kepada orang tuanya agar mengangkat Nabi Musa sebagai pekerja, yang akhirnya nanti menjadi pasangan hidupnya, sebagaimana firman Allah :
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku, ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”. (QS. Al-Qashash: 26).
2. Lelaki Berkepribadian Tangguh, Berpendirian Teguh, dan Suka Bekerja Keras
Wanita sangat mencintai lelaki yang berkepribadian tangguh dan berpendirian teguh. Karena tabiat wanita yang lemah membutuhkan pendamping yang tangguh dan kuat serta siap melindungi dan mengayomi dari segala marabahaya yang sewaktu-waktu menghampirinya.
Laki-laki yang kuat bukanlah lelaki diktator yang serba ngin menang sendiri. Namun laki-laki yang kuat adalah seorang suami yang mampu menghadapi berbagai macam tantangan dan problematika hidup, rajin bekerja untuk menafkahi keluarga, tegas dalam kebenaran, serta mencintai segala kebaikan. Sehingga ia mampu meletakkan segala sesuatu pada tempatnya dan memberi hak sesuai dengan porsinya.
3. Lelaki Penuh Perhatian dalam Memahami Tabiat dan Perasaan Wanita
Wanita sangat merindukan lelaki yang santun, yang bisa memahami perasaan dan tabiatnya, yang bisa memperlakukannya dengan lembut dan mencintainya dengan tulus. Dan wanita sangatlah sedih bilamana ia harus berdampingan dengan laki-laki egois yang hanya ingin menang sendiri, suka mencela, menghina, dan laki-laki yang hanya mau dicintai tapi tidak pandai memelihara cinta, laki-laki yang ingin orang lain berbuat baik kepadanya namun kurang cakap berbuat kebaikan untuk orang lain.
Rasulullah mengajarkan bagaimana seharusnya kaum laki-laki bersikap kepada kaum wanita:
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk yang tidak akan bisa lurus bersamamu di atas satu jalan, jika kamu menikmatinya, maka kamu menikmatinya dalam kondisi bengkok, namun bila kamu ingin meluruskannya, maka boleh jadi patah dan patahnya adalah thalak.”(Hadits shahih diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya (3631)).
4. Santun dan Dermawan
Wanita sangat berharap mempunyai pendamping hidup yang dermawan dan membenci seorang laki-laki yang bakhil. Karena kedermawanan seorang laki-laki menjadi tanda dan bukti perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada keluarganya.Sementara lelaki yang bakhil akan menahan hartanya dan tidak menafkahkan kepada keluarganya, isterinya, anak-anaknya dan kerabatnya secar wajar. Karena sifat bakhil adalah akhlak tercela yang sangat dibenci oleh Allah. Sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat.” (QS. Ali Imran: 180).
5. Pribadi Pemberani
Wanita mencintai laki-laki pemberani, dan sebalinya sangat gerah dengan laki-laki pengeecut. Karena sang pemberani akan sanggup menghadapi segala masalah secara ksatria, arif, dan bijaksana. Sehingga seorang wanita merasa aman dan tenang. Karena mempunyai tempat berteduh dan bergantung setelah kepada Allah. Suami yang pemberani akan senantiasa tegar dalam membela kebenaran dan mempertahankan prinsip. Ia tidak segan-segan untuk memperingatkan dirinya dan anggota keluarganya untuk menetapi kebenaran. Dan dengan modal keberanian, sang suami akan mendidik dirinya dan keluarganya itu untuk selalu tegar menanggung segala resiko dalam rangka menegakkan kebenaran di tengah keluarga dan masyarakat. Dan wanita sangat membenci seorang suami pengecut, karena Nabi membenci seorang muslim pengecut seperti yang telah beliau tegaskan dalam sabdanya:
“Seburuk-buruknya akhlak pada seseorang adalah bakhil lagi tamak dan sifat pengecut yang sangat.”(Hadits Shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya (2511))
6. Lelaki Bersih dan Rapi
Hampir semua wanita akan terpesona dan terpikat dengan laki-laki yang berpenampilan bersih dan rapi, dan sebaliknya, ia akan menjauhi dan menghindar dari laki-laki yang berpenampilan kusut, kumuh, dan tidak menjaga kerapian serta kebersihan. Sementara Islam sangat memperhatikan hal ini, karena kebersihan dan kerapian sebagai tanda keimanan kepada Allah. Karena Allah sangat mencintai keindahan dan kebersihan, sebagaimana sabda Nabi:
“Sesunggunya Allah Mahaindah, sangat mencintai keindahan dan bersih, maka sangat mencintai kebersihan”.
(Hadits dhaif diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunannya (2799)).
7. Lelaki Bersahaja dan Pandai Menjaga Rahasia
Laki-laki bersahaja akan pandai menjaga rahasia, setia memegang janji, amanah dalam memelihara kehormatan dan tidak mudah mengobral rahasia rumah tangga kepada orang lain, terutama tentang kekurangan isterinya, adalah dambaan bagi setiap wanita. Karena tipe pria seperti ini akan mendapat jaminan surga. Dari Sahl bin Saad berkata, bahwa Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang menjaminku mampu menjaga dua bibirnya dan di antara kakinya, maka aku akan jamin surga.”
(Hadits Shahih diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya (6474) dan Imam Muhammad at-Tibrizi dalam Miskatul Masabih, bab Mizah (4889), 3/1370).
8. Lelaki Terpandang, Punya Status Sosial dan Popularitas
Tidak sedikit wanita yang bangga jika memiliki pendamping yang terpandang, status sosialnya mapan, kedudukannya tinggi, popularitasnya tidak tersaingi, serta kewibawaan dan keilmuannya tidak diragukan.
9. Lelaki Ceria dan Jenaka
Tidak ada seorangpun baik laki-laki atau wanita yang senang dengan kehidupan yang selalu tegang, murung, bermuka masam, selalu marah-marah tanpa ada canda ria dan tidak mudah tersenyum. Karena kondisi seperti itu hanya akan membuat hidup kurang bergairah dan beban hidup semakin terasa berat. Wanita tak terkecuali, mendambakan sosok pendamping yang serius tapi rileks, pandai bercanda, dan pandai merubah suasana murung dan duka menjadi ceria dan santai. Karena Nabi pun menyukai suasana ceria yang terkadang beliau selingi dengan senda gurau, sebagaimana yang telah dikisahkan Anas bin Malik. Bahwa ada seorang laki-laki berasal dari daerah pedalaman bernama Zahir bin Haram, ia sering memberi Nabi hadiah berupa barang-barang dari pedalaman dan Nabi pun selalu memberi bekal saat ia ingin kembali ke kampungnya. Beliau bersabda:
“Zahir adalah orang pedalaman dan kita orang perkotaannya.” Nabi sangat mencintainya meskipun orang ini berwajah sangat buruk. Pernah suatu hari beliau mengampirinya sementara ia sedang berjualan, maka beliau memeluknya dari arah belakang. Sehingga orang tersebut tidak bisa melihatnya. Maka ia berkata:
“Lepaskan aku. Siapakah ini ?”
Maka Rasulullah berkata:
“Siapa yang mau membeli budak ini ?”
Zahir berkata:
“Engkau akan mendapati aku tidak mungkin laku dijual, wahai Rasulullah.”
Maka beliau bersabda yang artinya:
“Tetapi engkau di sisi Allah bukan barang tidak laku,” atau beliau bersabda: “Tetapi engkau di sisi Allah sangat mahal.”
(Hadits Shahih diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya dan lihat Al Fathur Rabbani, Ahmad Abdurrahman Al-Bana, 22/ 239 dan Imam Muhammad at-Tibrizi dalam Miskatul Masabih, bab Mizah (4889), 3/ 1370. Dishahihkan oleh Syaikh Albani).
Demikianlah gaya beliau dalam bercanda untuk menghilangkan ketegangan dan mendatangkan gelak tawa orang yang mendengarnya, tetapi bersih dari kedustaan, penghinaan dan tidak menghilangkan muru’ah serta kewibawaan Beliau. Bahkan canda dan humor Beliau bernilai surga dan membuahkan keutamaan. Bukankah dengan canda beliau, Zahir bin Haram mendapat keutamaan dan kemuliaan di sisi Allah dengan ucapan Beliau:
“Tetapi Engkau di sisi Allah sangat mahal”.
10. Lelaki yang Memiliki Rasa Cemburu kepada Isterinya
Wanita tidak menyukai laki-laki yang gampang menuduh dan meragukan kondisi isterinya. Namun wanita sangat bangga jika memiliki pendamping yang mempunyai rasa cemburu pada dirinya, asalkan bukan cemburu buta. Karena rasa cemburu sebagai tanda cinta dan menjadi bukti perhatian sang suami kepada isteri. Bahkan terkadang wanita menilai cinta sang suami dengan sejauh mana rasa cemburu kepadanya. Dan ia akan merasa menjadi wanita yang berharga bagi suaminya.
11. Lelaki yang Mencintai Isteri secara Tulus
Sudah jamaknya jika wanita ingin dicintai secara tulus oleh laki-laki yang menikahinya. Sungguh sangat menyedihkan jika ternyata laki-laki yang menikahinya dan dicintainya, ternyata tidak mencintai secar tulus. Karena ia menikahinya hanya berdasarkan rasa kasihan atau keterpaksaan. Bahkan lebih menyedihkan lagi kalau hanya berdasar haw nafsu belaka. Ketulusan cinta seorang suami akan membuahkan ketenangan bagi wanita yang menjadi isterinya.
12. Lelaki Setia dan Suka Membantu Kesulitan Isteri
Wanita mana yang tidak merindukan pendamping yang setia, yang tidak mengkhianati cintanya dan memperlakukannya secara wajar dan manusiawi, serta mengakui keberadaannya dan melindungi kesuciannya. Begitu pula ia menghargai karyanya dan meninggikan martabatnya.
Bahkan wanita menjadi sangat sayang dan bangga di saat suaminya menyadari akan kesulitan dan kerepaotan isterinya. Sehingga tidak segan-segan membantu menyelesaikan tugas-tugas sang isteri. Ia tidak segan-segan menyapu dan mengepel lantai. Bahkan memasak dan mencuci pakaian mereka. Kemauan seperti ini sungguh dibutuhkan dan menjadi sangat berarti di saat sang isteri sedang sakit. Ia sungguh menjadi dambaan wanita.
Surat Perjanjian
Sore ini begitu cerah, namun hati Odin ternyata tak secerah sore ini...awan mendung menggelayut di atas kepalanya..jantungnya berdetak keras laksana gemuruh mengawali datangnya hujan. Bukan apa-apa, antara sadar atau tidak, getaran hatinya merasakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada dirinya. Tapi jika aku boleh berkata pada saat itu, kerisauan ini terjadi bukan karena siapa-siapa tetapi memang kenyataannya adalah karena kesalahan yang sudah berulang kali dilakukan Odin sendiri. Sudah berulang kali kata-kata petuah dan berbagai kalimat sakti keluar dari mulut Ibunya. Dan tak lama kemudian setelah sampai di rumah pada sore nan cerah itu, sang Ibu kemudian berkata :
"Din, kamu dari mana saja? mau kamu sebenarnya apa..Tahukah kamu? Kamu ini masih anak-anak..jadi segala peri kehidupanmu adalah tanggung jawab Ama dan Apa."
"Kenapa kamu tidak pergi mengaji tadi siang? Kenapa kenakalan seperti ini seringkali kamu ulang..Seakan kamu anak tidak punya orang tua..Coba katakan pada Ama, apa yang sebenarnya kamu inginkan..Ayo katakan!!"
Sang Ibu hampir tak kuasa menahan amarahnya. Odin hanya diam. Jurus yang sama yang ia lakukan dari hari kehari. Dalam pikiran ia berkata, "Nanti Ama pasti lelah dan diam sendiri". Namun yang terjadi selanjutnya ternyata diluar nalarnya. sang Ibu kemudian menyerahkan secarik kertas berisikan kata-kata yang isinya seakan-akan membalikkan dunia tempat ia berada.
"Salin surat perjanjian ini dengan tulisanmu sendiri kemudian kamu tandatangani. Jika kamu masih ingin jadi anak Ama dan Apa, Ini untuk kebaikanmu lalu coba kamu renungkan isi surat ini .Agar kamu lebih punya tanggung jawab pada orang tua dan dirimu sendiri."
Kepala Odin terasa berputar. Hal ini terasa begitu berat baginya yang baru duduk di tingkat 5 sekolah dasar. Matanya mulai merah dan perlahan basah. Apa arti semua tulisan ini. Ia benar-benar tak mengerti. Mengapa Ama begitu tega padanya. Mengapa hukuman yang akan ia hadapi begitu berat sampai-sampai Ama tega menuliskan bahwa mereka akan lepas tanggung jawab atas dirinya jika kenakalannya kembali terulang.
"Odin kan masih kecil", dalam hati ia coba kembali membela diri dan perlahan mulai menyesali kesalahannya. Kertas yang seharusnya ia tulis perlahan basah oleh tetesan airmata. Campuran antara air mata amarah dan penyesalan. Mengapa Ama begitu tega padanya.Pikirannya dipenuhi rasa ketidakadilan atas perlakuan orangtuanya. Aku hanya memerhatikan dari kejauhan. Aku merasa tindakan sang Ibu sudah cukup tepat. Terlepas dari perasaan tega atau tidak dan tindakan sang Ibu menurut akal sehat betul atau salah. Namun kenyataan berkata bahwa pada usia itu, sang anak sudah perlu diajari tanggung jawab atas dirinya lalu akan pentingnya amanah pada kepercayaan yang diberikan.
Mentari perlahan tenggelam di ufuk Barat. Sore nan cerah perlahan-lahan memerah. Panggilan azan mulai datang menyeru jiwa-jiwa yang sibuk mencari dunia di waktu siang. Aku lalu beranjak dari peraduan melangkah menuju masjid yang berada tepat disamping rumah. Dalam hati lalu kuberpikir, ternyata kita juga pernah punya "janji" dengan Allah. Percakapan yang tersimpan hingga kini dalam Al Quran :
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ""Bukankah Aku ini Tuhanmu?"" Mereka menjawab: ""Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi"". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: ""Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"*
Disaat melangkah, aku menunduk dan malu sendiri. Ya.. aku adalah salah satu anak adam itu. Yang pernah bersaksi pada sang khalik bahwa Dia-lah Tuhanku. Namun ternyata hingga saat ini diri ini masih juga "nakal". Janji-janji yang berulangkali tak ditepati. Ya..masih "nakal". Kembali kuberfikir.. Jika masih tetap seperti ini, sangupkah aku mencari rumah lain selain Bumi-Nya dan Tuhan selain Dia?
"Rabbana zhalamna anfusana fa in lam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal Khasirin"
Dalam diam kupercepat langkah menghadiri shalat magrib.
*terj. Surat Al A'raf : 172
"Din, kamu dari mana saja? mau kamu sebenarnya apa..Tahukah kamu? Kamu ini masih anak-anak..jadi segala peri kehidupanmu adalah tanggung jawab Ama dan Apa."
"Kenapa kamu tidak pergi mengaji tadi siang? Kenapa kenakalan seperti ini seringkali kamu ulang..Seakan kamu anak tidak punya orang tua..Coba katakan pada Ama, apa yang sebenarnya kamu inginkan..Ayo katakan!!"
Sang Ibu hampir tak kuasa menahan amarahnya. Odin hanya diam. Jurus yang sama yang ia lakukan dari hari kehari. Dalam pikiran ia berkata, "Nanti Ama pasti lelah dan diam sendiri". Namun yang terjadi selanjutnya ternyata diluar nalarnya. sang Ibu kemudian menyerahkan secarik kertas berisikan kata-kata yang isinya seakan-akan membalikkan dunia tempat ia berada.
"Salin surat perjanjian ini dengan tulisanmu sendiri kemudian kamu tandatangani. Jika kamu masih ingin jadi anak Ama dan Apa, Ini untuk kebaikanmu lalu coba kamu renungkan isi surat ini .Agar kamu lebih punya tanggung jawab pada orang tua dan dirimu sendiri."
Kepala Odin terasa berputar. Hal ini terasa begitu berat baginya yang baru duduk di tingkat 5 sekolah dasar. Matanya mulai merah dan perlahan basah. Apa arti semua tulisan ini. Ia benar-benar tak mengerti. Mengapa Ama begitu tega padanya. Mengapa hukuman yang akan ia hadapi begitu berat sampai-sampai Ama tega menuliskan bahwa mereka akan lepas tanggung jawab atas dirinya jika kenakalannya kembali terulang.
"Odin kan masih kecil", dalam hati ia coba kembali membela diri dan perlahan mulai menyesali kesalahannya. Kertas yang seharusnya ia tulis perlahan basah oleh tetesan airmata. Campuran antara air mata amarah dan penyesalan. Mengapa Ama begitu tega padanya.Pikirannya dipenuhi rasa ketidakadilan atas perlakuan orangtuanya. Aku hanya memerhatikan dari kejauhan. Aku merasa tindakan sang Ibu sudah cukup tepat. Terlepas dari perasaan tega atau tidak dan tindakan sang Ibu menurut akal sehat betul atau salah. Namun kenyataan berkata bahwa pada usia itu, sang anak sudah perlu diajari tanggung jawab atas dirinya lalu akan pentingnya amanah pada kepercayaan yang diberikan.
Mentari perlahan tenggelam di ufuk Barat. Sore nan cerah perlahan-lahan memerah. Panggilan azan mulai datang menyeru jiwa-jiwa yang sibuk mencari dunia di waktu siang. Aku lalu beranjak dari peraduan melangkah menuju masjid yang berada tepat disamping rumah. Dalam hati lalu kuberpikir, ternyata kita juga pernah punya "janji" dengan Allah. Percakapan yang tersimpan hingga kini dalam Al Quran :
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ""Bukankah Aku ini Tuhanmu?"" Mereka menjawab: ""Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi"". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: ""Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"*
Disaat melangkah, aku menunduk dan malu sendiri. Ya.. aku adalah salah satu anak adam itu. Yang pernah bersaksi pada sang khalik bahwa Dia-lah Tuhanku. Namun ternyata hingga saat ini diri ini masih juga "nakal". Janji-janji yang berulangkali tak ditepati. Ya..masih "nakal". Kembali kuberfikir.. Jika masih tetap seperti ini, sangupkah aku mencari rumah lain selain Bumi-Nya dan Tuhan selain Dia?
"Rabbana zhalamna anfusana fa in lam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal Khasirin"
Dalam diam kupercepat langkah menghadiri shalat magrib.
*terj. Surat Al A'raf : 172
12.5.10
Da'wah Dusta oleh Salim A. Fillah
Ada sebuah kisah cantik yang dikutip oleh Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan dalam Taujih Ruhiyah-nya. Kisah menarik ini, atau yang semakna dengannya juga termaktub dalam karya agung Ibnul Qayyim Al Jauziyah yang khusus membahas para pencinta dan pemendam rindu, Raudhatul Muhibbin.
Ini kisah tentang seorang gadis yang sebegitu cantiknya. Dialah sang bunga di sebuah kota yang harumnya semerbak hingga negeri-negeri tetangga. Tak banyak yang pernah melihat wajahnya, sedikit yang pernah mendengar suaranya, dan bisa dihitung jari orang yang pernah berurusan dengannya. Dia seorang pemilik kecantikan yang terjaga bagaikan bidadari di taman surga.
Sebagaimana wajarnya, sang gadis juga memendam cinta. Cinta itu tumbuh, anehnya, kepada seorang pemuda yang belum pernah dilihatnya, belum pernah dia dengar suaranya, dan belum tergambar wujudnya dalam benak. Hanya karena kabar. Hanya karena cerita yang beredar. Bahwa pemuda ini tampan bagai Nabi Yusuf zaman ini. Bahwa akhlaqnya suci. Bahwa ilmunya tinggi. Bahwa keshalihannya membuat iri. Bahwa ketaqwaannya telah berulangkali teruji. Namanya kerap muncul dalam pembicaraan dan doa para ibu yang merindukan menantu.
Gadis pujaan itu telah kasmaran sejak didengarnya sang bibi berkisah tentang pemuda idaman. Tetapi begitulah, cinta itu terpisah oleh jarak, terkekang oleh waktu, tersekat oleh rasa asing dan ragu. Hingga hari itu pun tiba. Sang pemuda berkunjung ke kota si gadis untuk sebuah urusan. Dan cinta sang gadis tak lagi bisa menunggu. Ia telah terbakar rindu pada sosok yang bayangannya mengisi ruang hati. Meski tak pasti adakah benar yang ia bayangkan tentang matanya, tentang alisnya, tentang lesung pipitnya, tentang ketegapannya, tentang semuanya. Meski tak pasti apakah cintanya bersambut sama.
Maka ditulisnyalah surat itu, memohon bertemu.
Dan ia mendapat jawaban. ”Ya”, katanya.
Akhirnya mereka bertemu di satu tempat yang disepakati. Berdua saja. Awal-awal tak ada kata. Tapi bayangan masing-masing telah merasuk jauh menembus mata, menghadirkan rasa tak karuan dalam dada. Dan sang gadis yang mendapati bahwa apa yang ia bayangkan tak seberapa dibanding aslinya; kesantunannya, kelembutan suaranya, kegagahan sikapnya. Ia berkeringat dingin. Tapi diberanikannya bicara, karena demikianlah kebiasaan yang ada pada keluarganya.
”Maha Suci Allah”, kata si gadis sambil sekilas kembali memandang, ”Yang telah menganugerahi engkau wajah yang begitu tampan.”
Sang pemuda tersenyum. Ia menundukkan wajahnya. ”Andai saja kau lihat aku”, katanya, ”Sesudah tiga hari dikuburkan. Ketika cacing berpesta membusukkannya. Ketika ulat-ulat bersarang di mata. Ketika hancur wajah menjadi busuk bernanah. Anugerah ini begitu sementara. Janganlah kau tertipu olehnya.”
”Betapa inginnya aku”, kata si gadis, ”Meletakkan jemariku dalam genggaman tanganmu.”
Sang pemuda berkeringat dingin mendengarnya. Ia menjawab sambil tetap menunduk memejamkan mata. ”Tak kurang inginnya aku berbuat lebih dari itu. Tetapi coba bayangkan, kulit kita adalah api neraka; yang satu bagi yang lainnya. Tak berhak saling disentuhkan. Karena di akhirat kelak hanya akan menjadi rasa sakit. dan penyesalan yang tak berkesudahan.”
Si gadis ikut tertunduk. ”Tapi tahukah engkau”, katanya melanjutkan, ”Telah lama aku dilanda rindu, takut, dan sedih. Telah lama aku merindukan saat aku bisa meletakkan kepalaku di dadamu yang berdegub. Agar berkurang beban-beban. Agar Allah menghapus kesempitan dan kesusahan.”
”Jangan lakukan itu kecuali dengan haknya”, kata si pemuda. ”Sungguh kawan-kawan akrab pada hari kiamat satu sama lain akan menjadi seteru. Kecuali mereka yang bertaqwa.”
Kita cukupkan sampai di sini sang kisah. Mari kita dengar komentar Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan tentangnya. ”Apa yang kita pelajari dari kisah ini?”, demikian beliau bertanya. ”Sebuah kisah yang indah. Sarat dengan ’ibrah dan pelajaran. Kita lihat bahwa sang pemuda demikian fasih membimbing si gadis untuk menghayati kesucian dan ketaqwaan kepada Allah.”
”Tapi”, kata beliau memberi catatan. ”Dalam kisah indah ini kita tanpa sadar melupakan satu hal. Bahwa sang pemuda dan gadis melakukan pelanggaran syari’at. Bahwa sang pemuda mencampuradukkan kebenaran dan kebathilan. Bahwa ia meniupkan nafas da’wah dalam atmosfer yang ternoda. Dan dampaknya bisa kita lihat dalam kisah; sang gadis sama sekali tak mengindahkan da’wahnya. Bahkan ia makin berani dalam kata-kata; mengajukan permintaan-permintaan yang makin meninggi tingkat bahayanya dalam pandangan syari’at Allah.”
Ya. Dia sama sekali tak memperhatikan isi kalimat da’wah sang pemuda. Buktinya, kalimatnya makin berani dan menimbulkan syahwat dalam hati. Mula-mula hanya mengagumi wajah. Lalu membayangkan tangan bergandengan, jemarinya menyatu bertautan. Kemudian membayangkan berbaring dalam pelukan. Subhanallah, bagaimana jika percakapan diteruskan tanpa batas waktu?
”Kesalahan itu”, kata Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan memungkasi, ”Telah terjadi sejak awal.” Apa itu? ”Mereka berkhalwat! Mereka tak mengindahkan peringatan syari’at dan pesan Sang Nabi tentang hal yang satu ini.”
Ya. Mereka berkhalwat! Bersepi berduaan. Ya. Sang pemuda memang sedang berda’wah. Tapi meminjam istilah salah seorang Akh yang paling saya cintai dalam ’surat cinta’-nya yang masih saya simpan hingga kini, ini adalah ”Da’wah dusta!” Da’wah dusta. Da’wah dusta. Di jalan cinta para pejuang, mari kita hati-hati terhadap jebakan syaithan. Karena yang tampak indah selalu harus diperiksa dengan ukuran kebenaran.
taken from: Jalan Cinta Para Pejuang/Cinta Bersujud Di Mihrab Taat/Selingan Cinta dari Khazanah Lama
by Salim A. Fillah
Ini kisah tentang seorang gadis yang sebegitu cantiknya. Dialah sang bunga di sebuah kota yang harumnya semerbak hingga negeri-negeri tetangga. Tak banyak yang pernah melihat wajahnya, sedikit yang pernah mendengar suaranya, dan bisa dihitung jari orang yang pernah berurusan dengannya. Dia seorang pemilik kecantikan yang terjaga bagaikan bidadari di taman surga.
Sebagaimana wajarnya, sang gadis juga memendam cinta. Cinta itu tumbuh, anehnya, kepada seorang pemuda yang belum pernah dilihatnya, belum pernah dia dengar suaranya, dan belum tergambar wujudnya dalam benak. Hanya karena kabar. Hanya karena cerita yang beredar. Bahwa pemuda ini tampan bagai Nabi Yusuf zaman ini. Bahwa akhlaqnya suci. Bahwa ilmunya tinggi. Bahwa keshalihannya membuat iri. Bahwa ketaqwaannya telah berulangkali teruji. Namanya kerap muncul dalam pembicaraan dan doa para ibu yang merindukan menantu.
Gadis pujaan itu telah kasmaran sejak didengarnya sang bibi berkisah tentang pemuda idaman. Tetapi begitulah, cinta itu terpisah oleh jarak, terkekang oleh waktu, tersekat oleh rasa asing dan ragu. Hingga hari itu pun tiba. Sang pemuda berkunjung ke kota si gadis untuk sebuah urusan. Dan cinta sang gadis tak lagi bisa menunggu. Ia telah terbakar rindu pada sosok yang bayangannya mengisi ruang hati. Meski tak pasti adakah benar yang ia bayangkan tentang matanya, tentang alisnya, tentang lesung pipitnya, tentang ketegapannya, tentang semuanya. Meski tak pasti apakah cintanya bersambut sama.
Maka ditulisnyalah surat itu, memohon bertemu.
Dan ia mendapat jawaban. ”Ya”, katanya.
Akhirnya mereka bertemu di satu tempat yang disepakati. Berdua saja. Awal-awal tak ada kata. Tapi bayangan masing-masing telah merasuk jauh menembus mata, menghadirkan rasa tak karuan dalam dada. Dan sang gadis yang mendapati bahwa apa yang ia bayangkan tak seberapa dibanding aslinya; kesantunannya, kelembutan suaranya, kegagahan sikapnya. Ia berkeringat dingin. Tapi diberanikannya bicara, karena demikianlah kebiasaan yang ada pada keluarganya.
”Maha Suci Allah”, kata si gadis sambil sekilas kembali memandang, ”Yang telah menganugerahi engkau wajah yang begitu tampan.”
Sang pemuda tersenyum. Ia menundukkan wajahnya. ”Andai saja kau lihat aku”, katanya, ”Sesudah tiga hari dikuburkan. Ketika cacing berpesta membusukkannya. Ketika ulat-ulat bersarang di mata. Ketika hancur wajah menjadi busuk bernanah. Anugerah ini begitu sementara. Janganlah kau tertipu olehnya.”
”Betapa inginnya aku”, kata si gadis, ”Meletakkan jemariku dalam genggaman tanganmu.”
Sang pemuda berkeringat dingin mendengarnya. Ia menjawab sambil tetap menunduk memejamkan mata. ”Tak kurang inginnya aku berbuat lebih dari itu. Tetapi coba bayangkan, kulit kita adalah api neraka; yang satu bagi yang lainnya. Tak berhak saling disentuhkan. Karena di akhirat kelak hanya akan menjadi rasa sakit. dan penyesalan yang tak berkesudahan.”
Si gadis ikut tertunduk. ”Tapi tahukah engkau”, katanya melanjutkan, ”Telah lama aku dilanda rindu, takut, dan sedih. Telah lama aku merindukan saat aku bisa meletakkan kepalaku di dadamu yang berdegub. Agar berkurang beban-beban. Agar Allah menghapus kesempitan dan kesusahan.”
”Jangan lakukan itu kecuali dengan haknya”, kata si pemuda. ”Sungguh kawan-kawan akrab pada hari kiamat satu sama lain akan menjadi seteru. Kecuali mereka yang bertaqwa.”
Kita cukupkan sampai di sini sang kisah. Mari kita dengar komentar Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan tentangnya. ”Apa yang kita pelajari dari kisah ini?”, demikian beliau bertanya. ”Sebuah kisah yang indah. Sarat dengan ’ibrah dan pelajaran. Kita lihat bahwa sang pemuda demikian fasih membimbing si gadis untuk menghayati kesucian dan ketaqwaan kepada Allah.”
”Tapi”, kata beliau memberi catatan. ”Dalam kisah indah ini kita tanpa sadar melupakan satu hal. Bahwa sang pemuda dan gadis melakukan pelanggaran syari’at. Bahwa sang pemuda mencampuradukkan kebenaran dan kebathilan. Bahwa ia meniupkan nafas da’wah dalam atmosfer yang ternoda. Dan dampaknya bisa kita lihat dalam kisah; sang gadis sama sekali tak mengindahkan da’wahnya. Bahkan ia makin berani dalam kata-kata; mengajukan permintaan-permintaan yang makin meninggi tingkat bahayanya dalam pandangan syari’at Allah.”
Ya. Dia sama sekali tak memperhatikan isi kalimat da’wah sang pemuda. Buktinya, kalimatnya makin berani dan menimbulkan syahwat dalam hati. Mula-mula hanya mengagumi wajah. Lalu membayangkan tangan bergandengan, jemarinya menyatu bertautan. Kemudian membayangkan berbaring dalam pelukan. Subhanallah, bagaimana jika percakapan diteruskan tanpa batas waktu?
”Kesalahan itu”, kata Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan memungkasi, ”Telah terjadi sejak awal.” Apa itu? ”Mereka berkhalwat! Mereka tak mengindahkan peringatan syari’at dan pesan Sang Nabi tentang hal yang satu ini.”
Ya. Mereka berkhalwat! Bersepi berduaan. Ya. Sang pemuda memang sedang berda’wah. Tapi meminjam istilah salah seorang Akh yang paling saya cintai dalam ’surat cinta’-nya yang masih saya simpan hingga kini, ini adalah ”Da’wah dusta!” Da’wah dusta. Da’wah dusta. Di jalan cinta para pejuang, mari kita hati-hati terhadap jebakan syaithan. Karena yang tampak indah selalu harus diperiksa dengan ukuran kebenaran.
taken from: Jalan Cinta Para Pejuang/Cinta Bersujud Di Mihrab Taat/Selingan Cinta dari Khazanah Lama
by Salim A. Fillah
9.5.10
Rahasia Iblis yang Terungkap
Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas:
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Nabi: “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar ingin mmbunuhnya.
Nabi: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA : pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi: “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:
“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. "
"Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. "
"Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya
“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”
Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda
“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.Dan iapun semakin taat padaku
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”
10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”
Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”
Allah berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
semoga bermanfaat...
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Nabi: “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar ingin mmbunuhnya.
Nabi: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA : pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi: “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:
“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. "
"Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. "
"Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya
“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”
Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda
“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.Dan iapun semakin taat padaku
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”
10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”
Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”
Allah berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
semoga bermanfaat...
5.5.10
Titipan oleh W. S. Rendra
Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa :
sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
~ WS Rendra
bahwa :
sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
~ WS Rendra
MALAM PERTAMA
Satu hal sebagai bahan renungan Kita…
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
Justru malam pertama perkimpoian kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak
saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan
Mandipun…harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka….
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih…
Itulah sosok Kita….
Itulah jasad Kita waktu itu
Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ….jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita…
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah…. tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan… langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian…
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin…
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya…. . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian…
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur…..
Kita tak tahu…Dan tak seorangpun yang tahu….
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan… ..
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata…
Seolah barang berharga yang sangat mahal…
Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi….tapi …..sudah pantaskah sikap kita selama
ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga
Baca jika anda ada waktu untuk ALLAH.
Bacalah hingga habis.
Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi
anugerah untuk membaca terus hingga ke akhir.
ALLAH, bila saya membaca tulisan ini, saya pikir saya
tidak ada waktu untuk ini….
Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar
bahwa pemikiran semacam inilah yang ….
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia
ini.
Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari
Jum’at……
Mungkin malam JUM’AT?
Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?
Kita suka ALLAH pada masa kita sakit….
Dan sudah pasti waktu ada kematian…
Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang
untuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?
Karena…
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya
mengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.
Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka… …
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana
ALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)
Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang
telah DIA berikan kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita
sebelum kita meminta.
ALLAH
Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku
IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.
TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.
Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?
Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai
ceramah kita segar kembali?
Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita
bangga mem “forward” kan email yang tak senonoh?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik…. Tidak perlu bayaran ,
tetapi ganjaran lumayan.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia
TIDAK Beriman PADA ALLAH
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka
bagi mereka.
Tidakkah lucu bila seseorang berkata “AKU BERIMAN PADA ALLAH” TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also “believes” in ALLAH ).
Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan
email lawak yang akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali.,
tetapi bila anda mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10
kali untuk berkongsi?
Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai
mengirim pesan ini anda tidak akan mengirim kepada semua rekan anda
karena memikirkan apa tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti
apakah mereka suka atau tidak?.
Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau
akan tanggapan orang kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap
anda.
Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini
kepada semua rekan mereka di rahmati ALLAH.
dariku:
Ya Allah semoga Engkau anugerahkan kami kemampuan untuk mempersiapkan hari itu dengan baik, untuk mengisi hari- hari kami dengan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat dengan niat hanya untuk beribadah kepadaMu, Ya Rabb. Aamiin. malam pertama
SUMBER: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4033448
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
Justru malam pertama perkimpoian kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak
saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan
Mandipun…harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka….
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih…
Itulah sosok Kita….
Itulah jasad Kita waktu itu
Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ….jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita…
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah…. tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan… langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian…
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin…
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya…. . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian…
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur…..
Kita tak tahu…Dan tak seorangpun yang tahu….
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan… ..
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata…
Seolah barang berharga yang sangat mahal…
Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi….tapi …..sudah pantaskah sikap kita selama
ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga
Baca jika anda ada waktu untuk ALLAH.
Bacalah hingga habis.
Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi
anugerah untuk membaca terus hingga ke akhir.
ALLAH, bila saya membaca tulisan ini, saya pikir saya
tidak ada waktu untuk ini….
Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar
bahwa pemikiran semacam inilah yang ….
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia
ini.
Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari
Jum’at……
Mungkin malam JUM’AT?
Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?
Kita suka ALLAH pada masa kita sakit….
Dan sudah pasti waktu ada kematian…
Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang
untuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?
Karena…
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya
mengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.
Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka… …
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana
ALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)
Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang
telah DIA berikan kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita
sebelum kita meminta.
ALLAH
Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku
IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.
TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.
Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?
Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai
ceramah kita segar kembali?
Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita
bangga mem “forward” kan email yang tak senonoh?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik…. Tidak perlu bayaran ,
tetapi ganjaran lumayan.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia
TIDAK Beriman PADA ALLAH
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka
bagi mereka.
Tidakkah lucu bila seseorang berkata “AKU BERIMAN PADA ALLAH” TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also “believes” in ALLAH ).
Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan
email lawak yang akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali.,
tetapi bila anda mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10
kali untuk berkongsi?
Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai
mengirim pesan ini anda tidak akan mengirim kepada semua rekan anda
karena memikirkan apa tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti
apakah mereka suka atau tidak?.
Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau
akan tanggapan orang kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap
anda.
Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini
kepada semua rekan mereka di rahmati ALLAH.
dariku:
Ya Allah semoga Engkau anugerahkan kami kemampuan untuk mempersiapkan hari itu dengan baik, untuk mengisi hari- hari kami dengan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat dengan niat hanya untuk beribadah kepadaMu, Ya Rabb. Aamiin. malam pertama
SUMBER: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4033448
2.5.10
BUAT CALON ISTRI DAN ISTRI
Ini adalah sepucuk surat buat segenap wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Buat segenap wanita… baik sebagai ibu, gadis, istri maupun sebagai anak…yang oleh Allah Ta’ala telah diberi amanah memelihara tangung jawabnya masing-masing… niscaya di hari kiamat kelak akan menanyakan apa yang menjadi tangggung jawab anda semua.
Buat segenap remaja putri yang mengimani Alloh… buat siapa saja yang hari ini menjadi remaja putri… kemudian esok bakal menjadi istri dan selanjutnya menjadi ibu.
Wahai wanita… bacalah dan jangan terperdaya. Engkau hidup di zaman dimana kehinaan telah menguasai keutamaan. Karena itu berhati-hatilah terhadap mode-mode busana menyolok para wanita telanjang, mode-mode yang menjadi salah satu penyebab kejahatan dan kerusakan.
Wahai wanita… janganlah engkau terperdaya oleh para dajjal, turis-turis yang menyerukan tabarruj dan buka-bukaan. Mereka adalah musuh-musuhmu wahai putri Islam-khususnya- dan musuh para kaum muslimin pada umumnya.
Wahai wanita… sebenarnya Alloh telah menurunkan ayat-ayatNya yang telah jelas, supaya dengan melaksanakan tuntunan-tuntunan syari’at yang ada di dalamnya, engkau menjadi terpelihara dan tersucikan dari kotoran-kotoran jahiliyah yang hari ini, musuh-musuh Islam, para penyeru kebebasan, berusaha keras untuk sekali lagi mengembalikan kaum wanita ke abad jahiliyah dengan bersembunyi di bawah cover Peradaban, Modernisasi dan Kebebasan.
Namun sebenarnya orang-orang gila itu lupa dan tidak pernah memperhatikan bahwa wanita muslimah tidak mungkin akan dapat menerima pembebasan dirinya, lepas dari pengabdiannya kepada rabb-Nya untuk kemudian jatuh menjadi mangsa bagi budak-budak tentara iblis.
Wahai putri Islam…para penyeru tabarruj dan buka-bukaan amat berambisi untuk melepaskan hijabmu, mereka berlomba-lomba ingin mengeluarkanmu dari rumah-rumahmu dengan dalih emansipasi.
Sayang seribu kali sayang, ternyata banyak wanita yang telah keluar rumah dengan pakaian yang menampakan ketelanjangannya (berpakaian tapi telanjang). Mereka berjalan berlenggak-lenggok, sanggul kepalanya seperti punuk onta, menggugah kelelakian kaum lelaki dan membangkitkan letupan-letupan nafsu birahi yang mestinya terpendam..jauh di dasar lautan birahi.
Wahai wanita… janganlah engkau tertipu dengan semboyan peradaban yang sebenarnya hanya akan menjajakan wanita sebagai barang dagangan yang ditawarkan kepada siapa saja yang menghendakinya. Jangan pula engkau tertipu dengan tipu daya yang tak tahu malu.
Pada busana sebatas lutut engkau bergegas?
Demi Alloh, sungai manakah yang kan engkau seberangi ?
Seolah pakaian masih panjang di pagi hari
Namun kian tersingsing saat demi saat
Engkau sangka kaum laki-laki itu tanpa rasa ?
Sebab engkau mungkin tak lagi punya rasa ?
Tidak malukah engkau terhadap pandangan-pandangan mata itu ?
Aduhai wanita… ! bacalah dan jangan terperdaya! Malukah engkau untuk bertaqwa dan berbusana taqwa kepada Alloh SWT? Sementara engkau tiada malu untuk bertabarruj dan buka-bukaan ?
Wahai wanita…, adakah akan merugikanmu penghinaan kaum juhala (orang-orang yang bodoh) itu selama kita berada di atas al haq sedang mereka di atas al bathil ?
Wahai wanita… siapa yang kelak tertawa di akhirat niscaya dia akan banyak tertawa. Atau engkau pernah berfikir bahwa Jilbabmu itu akan menghalangimu untuk mendapatkan seorang suami?
Hai wanita… Demi Alloh! Pikiran itu hanyalah waswasah (bisikan) syetan.
Tidakkah engkau tahu bahwa Alloh telah menetapkan bagi wanita pasangannya masing-masing? Maka karena itu dengarkan firman-Nya: “Perempuan-perempuan buruk (jahat) untuk pasangan laki-laki yang buruk (jahat). Laki-laki yang buruk untuk pasangan perempuan-perempuan yang buruk pula. Dan perempuan-perempuan yang baik untuk pasangan laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk pasangan perempuan-prempauan yang baik.” (An Nur: 26)
Oleh sebab itu mestinya engkau jangan ridha kecuali jika menjadi pedamping seorang suami yang baik, yang berpegang teguh pada ajaran diennya dan selalu merasa diawasi oleh Rabbnya.
Suami seperti inilah yang engkau bakal merasa aman bagi jaminan hidup masa depanmu. Lihatlah! Di sana banyak sekali putri-putri sebangsamu yang terjebak dalam tipu daya kehidupan Romantisme dan Cinta menyesatkan. Ternyata banyak di antara mereka kemudian gagal dalam menempuh jalan hidupnya…. Begitu tragis.
Tapi bagaimanakah engkau sanggup berbusana seperti ini di tengah musim panas dan teriknya sengatan matahari ?
Wahai putri fitrah… sesungguhnya di dalam iman terdapat rasa manis bagi jiwa dan rasa tentram bagi dada. Kalau engkau tahu bahwa neraka jahannam itu lebih panas niscaya segala rasa panas dunia akan, menjadi ringan bagimu.
Ketahuilah, sungguh seringan-ringannya orang yang disiksa di neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah telapak kakinya diletakkan sepotong ‘bara’ dari api neraka, tetapi dari sepotong bara di bawah kakinya itu sanggub mendidihkan otaknya…
Waspadalah akan godaan-godaan syetan. Dengan demikain apakah gerangan yang menyebabkanmu berpaling dari seruan Alloh?
Dunia dan perhiasannyakah …?
Atau adakah engkau kini sedang bergembira ria dengan para pemuda dan dengan dunia kecantikan, seraya engkau katakan: “Nantilah saya akan menutup aurat saya (berjilbab) kalau umurku sudah tua”
Ketahuilah ; “Apa-apa yang ada padamu dari suatu nikmat maka ia adalah datangnya dari Alloh.”
(an Nahl: 53)
Mestinya engkau wajib bersyukur kepada Alloh dengan cara mentaati-Nya.
betapa banyak remaja yang hari-harinya penuh tawa…
padahal kain-kain kafan telah siap untuk membungkusnya
sedang ia tak mengira betapa banyak temanten putri dihias ‘tuk sang suami tiba-tiba nyawa melayang di malam taqdir.
Wahai wanita… kembalilah segera kepada nilai-nilai dan prinsip Islam, niscaya harga diri dan kehormatanmu akan terjaga di hadapan siapa saja. Angkatlah kemuliaanmu wahai wanita dengan cara menutup aurat dan berjilbab. Semoga Alloh memberi taufik kepada kita semua untuk bisa melakukan apa yang dicintai dan diridahi-Nya. Akhirnya akau memohon pada Alloh agar Ia menjadikan amalan kita ikhlas karena wajah-Nya…
salam persaudaraan
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q. S : Al-Ahzab : 59
sumber : http://www.facebook.com/notes.php?id=301729376267
Buat segenap remaja putri yang mengimani Alloh… buat siapa saja yang hari ini menjadi remaja putri… kemudian esok bakal menjadi istri dan selanjutnya menjadi ibu.
Wahai wanita… bacalah dan jangan terperdaya. Engkau hidup di zaman dimana kehinaan telah menguasai keutamaan. Karena itu berhati-hatilah terhadap mode-mode busana menyolok para wanita telanjang, mode-mode yang menjadi salah satu penyebab kejahatan dan kerusakan.
Wahai wanita… janganlah engkau terperdaya oleh para dajjal, turis-turis yang menyerukan tabarruj dan buka-bukaan. Mereka adalah musuh-musuhmu wahai putri Islam-khususnya- dan musuh para kaum muslimin pada umumnya.
Wahai wanita… sebenarnya Alloh telah menurunkan ayat-ayatNya yang telah jelas, supaya dengan melaksanakan tuntunan-tuntunan syari’at yang ada di dalamnya, engkau menjadi terpelihara dan tersucikan dari kotoran-kotoran jahiliyah yang hari ini, musuh-musuh Islam, para penyeru kebebasan, berusaha keras untuk sekali lagi mengembalikan kaum wanita ke abad jahiliyah dengan bersembunyi di bawah cover Peradaban, Modernisasi dan Kebebasan.
Namun sebenarnya orang-orang gila itu lupa dan tidak pernah memperhatikan bahwa wanita muslimah tidak mungkin akan dapat menerima pembebasan dirinya, lepas dari pengabdiannya kepada rabb-Nya untuk kemudian jatuh menjadi mangsa bagi budak-budak tentara iblis.
Wahai putri Islam…para penyeru tabarruj dan buka-bukaan amat berambisi untuk melepaskan hijabmu, mereka berlomba-lomba ingin mengeluarkanmu dari rumah-rumahmu dengan dalih emansipasi.
Sayang seribu kali sayang, ternyata banyak wanita yang telah keluar rumah dengan pakaian yang menampakan ketelanjangannya (berpakaian tapi telanjang). Mereka berjalan berlenggak-lenggok, sanggul kepalanya seperti punuk onta, menggugah kelelakian kaum lelaki dan membangkitkan letupan-letupan nafsu birahi yang mestinya terpendam..jauh di dasar lautan birahi.
Wahai wanita… janganlah engkau tertipu dengan semboyan peradaban yang sebenarnya hanya akan menjajakan wanita sebagai barang dagangan yang ditawarkan kepada siapa saja yang menghendakinya. Jangan pula engkau tertipu dengan tipu daya yang tak tahu malu.
Pada busana sebatas lutut engkau bergegas?
Demi Alloh, sungai manakah yang kan engkau seberangi ?
Seolah pakaian masih panjang di pagi hari
Namun kian tersingsing saat demi saat
Engkau sangka kaum laki-laki itu tanpa rasa ?
Sebab engkau mungkin tak lagi punya rasa ?
Tidak malukah engkau terhadap pandangan-pandangan mata itu ?
Aduhai wanita… ! bacalah dan jangan terperdaya! Malukah engkau untuk bertaqwa dan berbusana taqwa kepada Alloh SWT? Sementara engkau tiada malu untuk bertabarruj dan buka-bukaan ?
Wahai wanita…, adakah akan merugikanmu penghinaan kaum juhala (orang-orang yang bodoh) itu selama kita berada di atas al haq sedang mereka di atas al bathil ?
Wahai wanita… siapa yang kelak tertawa di akhirat niscaya dia akan banyak tertawa. Atau engkau pernah berfikir bahwa Jilbabmu itu akan menghalangimu untuk mendapatkan seorang suami?
Hai wanita… Demi Alloh! Pikiran itu hanyalah waswasah (bisikan) syetan.
Tidakkah engkau tahu bahwa Alloh telah menetapkan bagi wanita pasangannya masing-masing? Maka karena itu dengarkan firman-Nya: “Perempuan-perempuan buruk (jahat) untuk pasangan laki-laki yang buruk (jahat). Laki-laki yang buruk untuk pasangan perempuan-perempuan yang buruk pula. Dan perempuan-perempuan yang baik untuk pasangan laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk pasangan perempuan-prempauan yang baik.” (An Nur: 26)
Oleh sebab itu mestinya engkau jangan ridha kecuali jika menjadi pedamping seorang suami yang baik, yang berpegang teguh pada ajaran diennya dan selalu merasa diawasi oleh Rabbnya.
Suami seperti inilah yang engkau bakal merasa aman bagi jaminan hidup masa depanmu. Lihatlah! Di sana banyak sekali putri-putri sebangsamu yang terjebak dalam tipu daya kehidupan Romantisme dan Cinta menyesatkan. Ternyata banyak di antara mereka kemudian gagal dalam menempuh jalan hidupnya…. Begitu tragis.
Tapi bagaimanakah engkau sanggup berbusana seperti ini di tengah musim panas dan teriknya sengatan matahari ?
Wahai putri fitrah… sesungguhnya di dalam iman terdapat rasa manis bagi jiwa dan rasa tentram bagi dada. Kalau engkau tahu bahwa neraka jahannam itu lebih panas niscaya segala rasa panas dunia akan, menjadi ringan bagimu.
Ketahuilah, sungguh seringan-ringannya orang yang disiksa di neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah telapak kakinya diletakkan sepotong ‘bara’ dari api neraka, tetapi dari sepotong bara di bawah kakinya itu sanggub mendidihkan otaknya…
Waspadalah akan godaan-godaan syetan. Dengan demikain apakah gerangan yang menyebabkanmu berpaling dari seruan Alloh?
Dunia dan perhiasannyakah …?
Atau adakah engkau kini sedang bergembira ria dengan para pemuda dan dengan dunia kecantikan, seraya engkau katakan: “Nantilah saya akan menutup aurat saya (berjilbab) kalau umurku sudah tua”
Ketahuilah ; “Apa-apa yang ada padamu dari suatu nikmat maka ia adalah datangnya dari Alloh.”
(an Nahl: 53)
Mestinya engkau wajib bersyukur kepada Alloh dengan cara mentaati-Nya.
betapa banyak remaja yang hari-harinya penuh tawa…
padahal kain-kain kafan telah siap untuk membungkusnya
sedang ia tak mengira betapa banyak temanten putri dihias ‘tuk sang suami tiba-tiba nyawa melayang di malam taqdir.
Wahai wanita… kembalilah segera kepada nilai-nilai dan prinsip Islam, niscaya harga diri dan kehormatanmu akan terjaga di hadapan siapa saja. Angkatlah kemuliaanmu wahai wanita dengan cara menutup aurat dan berjilbab. Semoga Alloh memberi taufik kepada kita semua untuk bisa melakukan apa yang dicintai dan diridahi-Nya. Akhirnya akau memohon pada Alloh agar Ia menjadikan amalan kita ikhlas karena wajah-Nya…
salam persaudaraan
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q. S : Al-Ahzab : 59
sumber : http://www.facebook.com/notes.php?id=301729376267
Langganan:
Postingan (Atom)