12.8.10

Dulu Haram Kini Halal


Pada suatu ketika di zaman Nabi Muhammad SAW ada seorang pencuri yang hendak bertaubat, dia duduk di majelis Nabi Muhammad SAW dimana para sahabat berdesak-desakkan di Masjib Nabawi.Suatu ketika dia menangkap perkataan Nabi saw : "Barangsiapa meninggalkan sesuatu yang haram karena Allah,maka suatu ketika dia akan memperoleh yang Haram itu dalam keadaan halal".Sungguh dia tidak memahami maksudnya, apalagi ketika para sahabat mendiskusikanhal tersebut setelah majelis dengan tingkat keimanan dan pemahaman yang jauhdibawah sang pencuri merasa tersisihkan. Akhirnya malam pun semakin larut, sangpencuri lapar. Keluarlah dia dari Masjid demi melupakan rasa laparnya.

Di suatu gang tempat dia berjalan, dia mendapati suatu rumah yang pintunya agak terbuka. Dengan insting pencurinya yang tajam ia dapat melihat dalam gelap bahwa pintu itu tidakterkunci...dan timbullah peperangan dalam hatinya untuk mencuri atau tidak.Tidak, ia merasa tidak boleh mencuri lagi. Namun tiba-tiba timbul bisikan aneh: "Jika kamu tidak mencuri mungkin akan ada pencuri lainnya yang belum tentuseperti kamu". Menjadi berfikirlah dia, maka diputuskan dia hendakmemberitahukan/mengingatkan pemiliknya di dalam agar mengunci pintu rumahnya,karena sudah lewat tengah malam.



Dia hendak memberi salam namuntimbul kembali suara tadi : "Hei pemuda! bagaimana kalau ternyata di dalam adapencuri dan pintu ini ternyata adalah pencuri itu yang membuka, bila engkau mengucapsalam ... akan kagetlah dia dan bersembunyi, alangkah baiknya jika engkau masukdiam-diam dan memergoki dia dengan menangkap basahnya !"



Ah.. benar juga, pikirnya. Maka masuklah iadengan tanpa suara... Ruangan rumah tersebut agak luas, dilihatnya berkelilingada satu meja yang penuh makanan – timbul keinginannya untuk mencuri lagi,namun segera ia sadar – tidak, ia tidak boleh mencuri lagi. Masuklah ia dengan hati-hati, hehhh...syukurlah tidak ada pencuri berarti memang sang pemilik yang lalai menguncipintu. Sekarang tinggal memberitahukan kepada pemilik rumah tentangkelalaiannya, tiba-tiba terdengar suara mendengkur halus dari sudut ruang....Ahhternyata ada yang tidur mungkin sang pemilik dan sepertinya perempuan cantik. Tanpadia sadari kakinya melangkah mendekati tempat tidur, perasaannya berkecamuk, macam-macamyang ada dalam hatinya. Kecantikan, tidak lengkapnya busana tidur yang menutupsang wanita membuat timbul hasrat kotor dalam dirinya. Begitu besarnya hinggakeluar keringat dinginnya, seakan jelas ia mendengar jantungnya berdetakkencang didadanya, serta tak dia sangka ia sudah duduk mematung disampingtempat tidur...Tidak, aku tidak boleh melakukan ini aku ingin bertaubat dan tidakmau menambah dosa yang ada, tidakk !!



Segera ia memutar badannya untuk pergi. Akan ia ketuk dan beri salam dari luar sebagaimanatadi. Ketika akan menuju pintu keluar ia melalui meja makan tadi, tiba-tiba terdengar bunyi dalam perutnya...ia lapar.Timbullah suara aneh tadi : "Bagus hei pemuda yang baik, bagaimana ringankahsekarang perasaanmu setelah melawan hawa nafsu birahimu?"

Eh-eh, ya. Alhamdulillah ada rasabangga dalam hati ini dapat berbuat kebaikan dan niat perbuatan pemberitahuanini akan sangat terpuji. Pikir sang pemuda. Suara itu berkata: "Maka sudahsepatutnya engkau memperoleh ganjaran dari sang pemilik rumah atas niat baikmuitu, ambillah sedikit makanan untuk mengganjal perutmu agar tidak timbulperasaan dan keinginan mencuri lagi!!"



Berpikirlah dia merenungsebentar, patutkah ia berbuat begitu? "Hei – tiba2x ia tersadar serta berucapdalam hati – engkau dari tadi yang berbicara dan memberi nasihat kepadaku? Tapi nasihatmu itu telahmenjadikan aku menjadi tamu tidak diundang seperti ini, tidak.. aku tidak akanmendengarkan nasihatmu. Bila engkau Tuhan, tidak akan memberi nasihat sepertiini. Pasti engkau Syaithon....(hening).

Celaka aku, bila ada orang yangdi luar dan melihat perbuatanku .... aku harus keluar." Maka tergesa-gesa iakeluar rumah wanita tersebut, ketika tiba dihadapan pintu ia mengetuk keras danmengucap salam yang terdengar serak menakutkan. Semakin khawatir ia akansuaranya yang berubah, setelah itu tanpa memastikan pemiliknya mendengar atau tidak ia kembali menuju masjid dengan perasaan galau namun lega, karena tidakada orang yang memergoki dia melakukan apa yang disarankan suara aneh tadi.



Sesampai dimasjid, ia melihatNabi saw sedang berdiri sholat. Di sudut ruang ada seorang yang membaca alqur-aan dengan khusyu' sambil meneteskan air mata, di sudut-sudut terdapat para shahabat dan kaum shuffah tidur.Dingin sekali malam ini, lapar sekali perut ini teringat lagi ia akanpengalaman yang baru dia alami, bersyukur ia atas pertolongan Allah yangmenguatkan hatinya.

Tapi ... tidak di dengar bisikanAllah di hatinya, apakah Allah marah kepadaku? Lalu ia menghampiri sudut ruangmasjid duduk dekat pintu, dekat orang yang membaca al qur-an. Ditengahmelamunnya ia mendengar sayup namun jelas bait-bait ayat suci ...... Dan merekasemuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, laluberkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong:"Sesungguhnyakami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja Mereka menjawab:"Seandainya Allahmemberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu.Sama saja bagi kita apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kitatidak mempunyai tempat untuk melarikan diri". (QS. 14:21)



Dan berkatalah syaitan tatkalaperkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikankepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya.Sekali-kali tidak kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyerukamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri.Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapatmenolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku(dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapatsiksaan yang pedih. (QS. 14:22)



Bergetarlah hatinya mendengarperkataan Allah yang di dengarnya, berkatalah ia "Engkau berbicara kepadakukah,ya Allah?" Serasa lapang hatinya, semakin asyik dia mendengarkan bacaan suciitu, maka lupalah ia akan laparnya, segar rasanya badannya. Cukup lama iamendengarkan bacaan orang itu hingga tiba-tiba tersentak ia karena bacaan itudihentikan berganti dengan ucapan menjawab salam. Terlihat olehnya pula bahwa priaitu menjawab salam seseorang wanita dan seorang tua yang masuk langsung menuju tempat NabiMuhammad SAW sedang duduk berdzikir, dan wajah wanita itu ... adalah wajah wanitatadi !!!??? Timbul gelisah hatinya, apakah tadi ketika ia berada di ruangan itusang wanita pura-pura tidur dan melihat wajahnya? Ataukah ada orang yang diam-diam melihatnya, mungkinlaki-laki tua yang bersamanya adalah orang yang diam-diam memergokinya ketikaia keluar dan mengetuk pintu rumah itu? Ahh ... celaka, celaka. Namun gemetartubuhnya, tidak mampu ia menggerakkan anggota tubuhnya untuk bersembunyi ataupergi apalagi tampak olehnya pria yang tadi membaca al Qur-aan hendak tidur dantak lama pun mendengkur. Dan ia lihat mereka sudah berbicara dengan Nabi saw....

celaka, pikirnya panik !!

Hampir celentang jatuh ia ketikaterdengar suara Nabi Muhammad SAW. : "Hai Fulan, kemarilah !" Dengan perlahandan perasaan takut ia mendekat. Ia berusaha menyembunyikan wajahnya. Iamendengar sang perempuan masih berbicara kepada Nabi Muhammad SAW. katanya :"...benar ya Rosulullah, saya sangat takut pada saat itu saya bermimpi rumah saya kemasukan orang yang hendak mencuri, dia mendekati saya dan hendak memperkosa saya, ketika saya berontak ... ternyata itu hanya mimpi. Namun ketika sayamelihat sekelilingnya ternyata pintu rumah saya terbuka sebagaimana mimpi sayadan ada suara menyeramkan yang membuat saya takut. Maka segera saya menujurumah paman saya untuk meminta dicarikansuami buat saya, agar kejadian yang di mimpi saya tidak terjadi bila saya adasuami yang melindungi. Sehingga beliau mengajak saya menemui engkau disini agarmemilihkan calon suami untuk saya".



Nabi saw memandang kepada sipemuda bekas pencuri, lalu berkata : "Hai Fulan, karena tidak ada pria yangbangun kecuali engkau saat ini maka aku tawarkan padamu, maukah engkau menjadi suaminya?" Terkejut ia mendengaritu, cepat mengangguklah ia. Dan setelah sholat shubuh Nabi saw mengumumkan halini dan meminta para shahabat mengumpulkan dana untuk mengadakan pernikahan danpembayaran mas kawin si pemuda ini.

Setelah pernikahannya, tahulah iaakan arti perkataan Nabi Muhammad yang lalu :

"Barang siapa meninggalkan sesuatu yang haram karena Allah, maka suatu ketika dia akan memperoleh yang Haram itu dalam keadaan halal".

Source :blogs.myspace

Tidak ada komentar: